Taman Anggrek Alami di Selimbau

Rentang masa berlalu…dari kegiatan mengidentifikasi anggrek di Taman Nasional Danau Sentarum. Anggrek Alam yang menjadi target untuk di identifikasi keberadaan dan jenisnya. Namun dalam pemantauan keberadaan anggrek,  kami selalu berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat, termasuk masyarakat yang memang mulai menyukai tanaman hias setelah mengetahuinya.

Selimbau, salah satu Kecamatan yang wilayahnya berada di TNDS. Kerap kali kami selalu mampir di sini sebelum masuk ke danau atau sebaliknya setelah dari danau. Interaksi yang di bangun dengan “teman-teman” yang telah memiliki ketertarikan dengan tanaman Anggrek selalu terjalin, termasuk saling memberi informasi akan potensi anggrek alam di sekitar wilayah Kecamatan Selimbau. Tahap demi tahap di transformasikan ; pengenalan jenis, perlakuan, dan apresiasi terhadap anggrek alam dan lain-lain.

Selanjutnya mulai didorong pembentukan wadah bagi para penggemar anggrek di Selimbau agar bisa lebih solid dalam pengelolaan dan pemanfaatannya. Para perangkat desa dan kecamatan pun tak luput dari upaya mengapresiasikan tentang anggrek alam

Pada hari Minggu pagi, tanggal 27 April 2008 diresmikan-lah  Taman Anggrek Alami di Selimbau, proses pemantauan yang dilakukan selama ini di wilayah kota Kecamatan Selimbau banyak ditumbuhi dan ditemui anggrek alam terutama jenis Coelogyne pandurata baik yang tumbuh di pohon pinggir sungai bahkan ditemukan juga banyak yang tumbuh di tanah, terutama di komplek makam raja Selimbau.

Keberadaan komplek makam raja, areal di belakangnya dahulu merupakan lapangan sepak bola…dan ternyata kini menjadi tempat yang cocok karena lantai tanahnya berlumut bahkan terdapat berbagai jenis anggrek alam serta Nephentes (Kantong Semar). Keberadaan makam raja yang menjadi cagar budaya bagi masyarakat dan ternyata di areal tersebut juga terdapat potensi yang bisa menjadi aset bagi masyarakat Selimbau tentunya (Anggrek alam yang tumbuh secara alami dalam satu kawasan area). Bersama-sama para perangkat Kecamatan, Kerabat Istana kerajaan Selimbau, para Kepala Desa dan Dusun serta para personil wadah pecinta dan penyayang anggrek Selimbau KWADS (kelompok wisata anggrek Danau Sentarum) menyaksikan dengan jelas tentang kekayaan yang mereka miliki. Pada waktu menjelang siang acara baru selesai dilaksanakan, dilanjutkan berkeliling dengan perahu di sekitar kota Kecamatan untuk melihat dan memberi tanda pada pohon yang menjadi “Aset wisata”.

Sebagai asset wisata di ibu kota Kecamatan Selimbau tentu menjadi daya tarik dan perhatian, dengan harapan akan tumbuh rasa memiliki(dijaga d an dipelihara) tapi bukan untuk “dimiliki”.

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram