Pak Itam adalah tim Riak Bumi yang paling senior. Dia dikenal sebagai orang keras dan yang paling bertanggungjawab atas pekerjaannya. Terutama dalam hal tugasnya sebagai bagian transportasi air lapangan. Dia merawat motor bandung, long boat dan fasilitas Riak Bumi seperti menjaga rumahnya sendiri.
Tinggal di sana sendirian, menjaga, menimba air, memindahkan kapal dan perahu kalau angin kencang. Mengangkat mesin tempel yang berat saat digunakan, padahal usianya sudah renta, tapi dia tidak pernah mengeluh dengan tanggungjawabnya.
Pernah kami mengajak dia untuk jalan-jalan. Dia bilang saya tidak mau meninggalkan kapal ini. Belakangan dia sudah mulai banyak lupa, pikun dan sakit-sakitan. Keluarganya memutuskan untuk mengambil dia ke kampung kelahirannya di Belitang, meskipun kami tau dia sangat berat meninggalkan tugasnya.
Beberapa tahun kemudian sesekali kami mendengar kabar beliau kurang sehat dan hari ini dia dikabarkan telah meninggal.
Rest in Peace Pak Itam.
Riak Bumi merasa sangat kehilangan dia. Terima kasih banyak atas kebaikan dan tanggung jawab yang besar serta "cinta mati' beliau terhadap Riak Bumi. Mohon maaf kalau kami ada kesalahan dan kekurangan terhadap beliau. Kami juga merelakan kepergian beliau dalam peristirahatan yang damai.