Riak Bumi sebagai sekretariat nasional Jaringan Madu Hutan Indonesia bersama dengan Dian Niaga Jakarta dan NTFP Exchange Programme berupaya untuk menambah jumlah anggota jaringan dari wilayah Indonesia bagian timur yaitu Flores. Sekarang ini ada 9 lokasi di Indonesia yaitu di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Jawa dan Sumbawa. Hal ini memang selayaknya bahwa jaringan ini berharap akan terus mengembangkan wilayah dan anggota untuk memperbesar gerakan perlindungan hutan melalui madu hutan di Indonesia.
Dari itu, sudah dilakukan kunjungan awal dan verifikasi bulan Juni 2011 lalu kepada calon anggota baru di Flores wilayah NTT Indonesia bagian timur. Dari kunjungan ke Flores, kami melihat Swiss Contact sebagai lembaga pendamping yang aktif dan berkantor di Maumere merupakan lembaga yang potensial untuk dilibatkan dalam jaringan ini berikutnya. Meskipun selama ini lembaga ini lebih pada kegiatan pendampingan untuk produk kacang mete dan cacao, mereka sudah ada basis masyarakat dan pengalaman bekerja dengan masyarakat disana.
Lagi pula mereka tertarik untuk menjadi anggota jaringan madu hutan Indonesia karena potensinya cukup banyak disana sekitar 6.8 ton pertahun dan masyarakat sangat tertarik untuk ikut menjadi anggota setelah adanya kunjungan tim dari JMHI ke daerah Maumere menjelaskan JMHI dan juga praktek panen lestari dan proses pengolahan secara higienis di kampung Laworook. Setelah melalui proses menjadi anggota JMHI, kami harap Flores menjadi anggota baru dan akan diikutsertakan dalam pertemuan tahunan JMHI berikutnya di Ujung Kulon, Banten Jawa Barat bulan September mendatang.