Akhir bulan Juni 2011 lalu, kami mengajak Pak Uge dari Danau Sentarum untuk ikut melakukan kunjungan verifikasi anggota baru Jaringan Madu Hutan Indonesia (JMHI) di Flores. Dia di ajak dalam rangka membagikan pengalaman praktek panen lestari dan proses paska higienis madu hutan dari Danau Sentarum untuk petani di Flores. Dalam perjalanan, kami berbincang soal kemungkinan panen madu hutan di Danau Sentarum tahun ini.
Madu dari danau gagal panen tahun lalu karena terlalu banyak hujan, hal ini menyebabkan bunga-bunga sebagai pakan lebah untuk pollen dan nektar tidak cukup bahkan tidak ada untuk lebah. Biasanya lebah datang pada bulan Desember setiap tahunnya dan panen bulan Februari-Maret sudah panen, tetapi musim lalu, ketika lebah datang bunga tidak ada, meskipun ada hanya sedikit. Mereka sempat membuat sarang, tetapi ketika diperiksa oleh petani madu ternyata madu tidak ada, “jangankan untuk menyimpan madu, untuk makan sendiri juga tidak cukup kata sang lebah
”.
Bulan Juli ini mulai kemarau, nah ada harapan untuk bisa panen madu musim ini, kata petani. Biasanya kalau ada kemarau dan hujan sedikit, tandanya akan ada panen madu musim ini. Sebab bunga kayu cukup banyak bermekaran. Sekarang ini ada kelompok baru di luar Asosiasi Periau Danau Sentarum yang tertarik untuk mengembangkan atau meniru kelompok APDS, kita harap hasil madu dari kelompok yang baru bisa menyaingi kelompok apds di danau sentarum. Nah kalau berlomba begini akan ada harapan ada persaingan sehat dan positif antara kelompok periau di danau sentarum untuk menghasilkan produk madu kualitas terbaik.
